Senin, 09 Januari 2012

Makalah Mata Kuliah Perbandingan Agama : Agama Kristen

BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Agama Kristen adalah agama terbesar kedua setelah Islam. Agama ini dibawa oleh Yesus (Nabi Isa as.). Dalam ajarannya, Yesus memperkenalkan keesaan Tuhan, bukan mengakui dirinya sebagai tuhan anak, tuhan bapak, apalagi rohul kudus. Namun dalam perkembangannya, agama ini banyak mengalami perubahan dikarenakan kepentingan pengikut-pengikutnya yang jahil. Kejahilan, keberanian dan kebebasan pengikutnya inilah yang melahirkan ajaran-ajaran baru dalam agama Kristen. 
Bukan hanya aliran-aliran yang baru, namun masalah kitab suci mereka pun ternyata tidak autentik lagi, mereka menyususn kitab berdasarkan kepentingan tertentu. Kitab suci yang mereka susun adalah berdasarkan dokumen yang hilang. Kitab suci yang mereka pakai sekarang pada mulanya bukanlah kitab yang suci, melainkan hanya sebuah buku yang tak bermakna. Mereka menganggapnya sebagai kitab suci setelah dimasukkan ke dalam canon menjelang abad ke-2 M.
B.  RUMUSAN MASALAH
1.      Kapan dan dimana agama Kristen muncul?
2.      Bagaimana perkembangan agama Kristen?
3.      Apakah kitab Injil yang dipercayai umat Kristen sekarang adalah kitab suci yang asli?
4.      Mengapa agama Kristen mengenal ajaran Trinitas? Betulkah itu yang diajarkan oleh Yesus?
5.      Bagaimana ajaran agama Kristen tentang hari akahirat?
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Masa Pertumbuhan
Sama halnya dengan agama Yahudi agama Kristen pun dilahirkan ditengah-tengah bangsa Yahudi. Demikian pula kedua nabi pembawa agama itu adalah orang Yahudi. Sebab itu kedua agama tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat.
Agama Kristen bermula dari pengajaran Yesus Kristus sebagai tokoh utama agama ini. Yesus lahir pada tanggal 25 desember di kota Betlehem yang terletak di Palestina sekitar tahun 4-8 SM, pada masa kekuasaan raja Herodes. Yesus lahir dari rahim seorang wanita perawan, Maria, yang dikandung oleh Roh Kudus.    Sejak usia tiga puluh tahun, selama tiga tahun Yesus berkhotbah dan berbuat mukjizat pada banyak orang, bersama keduabelas rasulnya. Yesus yang semakin populer dibenci oleh orang-orang Farisi, yang kemudian berkomplot untuk menyalibkan Yesus. Yesus wafat di salib pada usia 33 tahun dan bangkit dari kubur pada hari yang ketiga setelah kematiannya. Setelah kebangkitannya, Yesus masih tinggal di dunia sekitar empat puluh hari lamanya, sebelum kemudian naik ke  surga.[1]
Tentang masa mudanya Yesus tidak banyak diketahui. Hanya ada riwayat yang menceritakan bahwa ketika berusia 12 tahun Yesus ikut orang tuanya ke Yarussalem untuk merayakan hari paskah. Di sanalah dia bertukar fikiran dengan ahli taurat.
Proses timbulnya agama Kristen dengan kepercayaan ketuhanan Yesus berawal ketika ada seorang pelacur yang bernama Magdalena menengok kuburan Yesus yang ternyata telah kosong. Dari situlah dia mengakui bahwa Yesus sebenarnya bukanlah manusia biasa. Dia adalah Tuhan yang menjelma dalam wujud manusia. Dan sejak itu apa yang diperbuat Yesus dianggap sebagai firman Tuhan.      
B.  Masa Perkembangan
Setelah naiknya Yesus Kristus ke surga (meninggal), rasul-rasul mulai menyebarkan   ajaran Yesus ke mana-mana, dan sebagai hasilnya, jemaat pertama Kristen, sejumlah sekitar tiga ribu orang, dibaptis. Namun, pada masa-masa awal berdirinya, agama Kristen cenderung dianggap sebagai ancaman hingga terus-menerus dikejar dan dianiaya oleh pemerintah Romawi saat itu. Banyak bapa Gereja yang menjadi korban kekejaman kekaisaran Romawi dengan menjadi martir, yaitu rela disiksa maupun dihukum mati demi mempertahankan imannya, salah satu contohnya adalah Ignatius dari Antiokia yang dihukum mati dengan dijadikan makanan singa.
Saat itu, kepercayaan yang berkembang di Romawi adalah paganisme, di mana terdapat konsep ‘balas jasa langsung’. Namun dengan gencarnya para rasul menyebarkan ajaran Kristen, perlahan agama ini mulai berkembang jumlahnya, sehingga pemerintah Romawi semakin terancam oleh keberadaan agama Kristen. Romawi pun berusaha menekan, dan bahkan melarang agama Kristen, karena umat Kristen saat itu tidak mau menyembah Kaisar, dan hal ini menyulitkan     kekuasaan Romawi. Selain itu, paganisme dan ramalan-ramalan yang sejak zaman Republik sudah dipakai sebagai alat-alat propaganda dan pembenaran segala  tingkah laku penguasa atau alasan kegagalan penguasa, sudah tidak efektif lagi dengan keberadaan agama Kristen. Maka di masa-masa ini, banyak umat Kristen yang dibunuh sebagai usaha pemerintah Romawi untuk menumpas agama Kristen. Penyebar utama agama Kristen pada masa itu adalah Rasul Paulus, yang paling gencar menyebarkan ajaran Kristen ke berbagai pelosok dunia.
Pada masa inilah, datang masa-masa kegelapan (192-284), mulai dari Kaisar Commodus hingga Kaisar Diocletian. Pada masa inilah orang-orang masa itu kehilangan kepercayaan terhadap konsep balas jasa langsung yang dianut di Paganisme, sehingga agama Kristen pun semakin diminati. Hingga akhirnya pada tahun 313, Kaisar Konstantinus melegalkan agama Kristen dan bahkan minta untuk dipermandikan, dan 80 tahun setelahnya, Kaisar Theodosius melarang segala bentuk paganisme dan menetapkan agama Kristen sebagai agama negara.
Dalam perkembangannya, kepemimipinan Kristen diteruskan berdasarkan penunjukan Petrus oleh Yesus. Setelah Petrus meninggal kepemimpinan dilanjutkan oleh para uskup yang dipimpin oleh uskup Roma. Pengakuan iman mereka menyebutkan kepercayaan akan Allah Tritunggal yang Maha kudus, yakni Bapa, Anak (Yesus Kristus), Roh kudus dan gereja yang satu.
Setelah itu, Gereja Kristen mengalami dua kali perpecahan yang besar: yang pertama terjadi pada tahun 1054 antara Gereja Barat yang berpusat di Roma (Gereja Katolik Roma) dengan Gereja Timur (Gereja Ortodoks Timur) yang berpusat di Konstantinopel (sekarang Turki). Yang kedua terjadi antara Gereja Katolik dengan Gereja Protestan pada tahun 1517 ketika Martin Luther memprotes ajaran Gereja yang dianggapnya telah menyimpang dari kebenaran.
Selain itu ada pula berbagai gerakan baru seperti Bala Keselamatan, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Mormon, Saksi-Saksi Yehuwa, serta berbagai aliran yang muncul pada akhir abad ke-19 maupun abad ke-20.
C.  Kitab Suci Agama Kristen (Injil)
Kadang-kadang Injil disebut juga ‘Byble”. Kata Byble berasal dari Grika ‘babila” yang berarti buku. Menurut istilah Byble ialah buku yang dianggap suci oleh agama Masehi. Kaum protestan Indonesia memmakai istilah “Al-kitab” untuk menamai Byble, sedang kaum katholik masih memakai nama Byble, atau kadang-kadang kitab suci.
Orang Nasrani percaya bahwa kitab-kitab yang tergabung dalam Byble itu adalah wahyu Allah, dengan pengertian bahwa penggubahan atau penulisannya waktu menulis itu dibimbing oleh ruh suci, sehingga penulis itu tidak saja terpelihara dari sesat tetapi juga mengetahui apa yang harus ditulis.
Ufat ‘Azizus Samad (2000), kitab-kitab Injil itu disusun berdasarkan beberapa dokumen lama yang kini telah hilang. Para pengkaji Beibel mengidentifikasikan beberapa dokumen lama ini sebagai (1) ‘Q’ (singkatan dari Quelle dalam bahasa Jerman yang berarti ‘sumber’), yaitu sebuah sumber dalam bahasa Aramiyah yang kini sudah hilang, yang sampai kepada para penulis Injil dalam terjemahan bahasa Yunani., (2) ‘U’ (singkatan dari Urmarcus yang berarti Tanda Primitif  atau Primitive Mark), yaitu sebuah rancangan (draft) kuno dari Injil Markus yand ditulis berdasarkan pernyataan-pernyataan Petrus mengenai Jesus, dan (3) ‘L’ yaitu kumpulan laporan mengenai Nabi Isa yang hanya digunakan oleh Lukas. 

Macam-macam Injil
a.    Injil Markus
Kitab injil pertama yang ditulis adalah injil Markus. Kitab ini ditulis di Roma sekitar 40 tahun sepeninggalan Isa, yaitu setelah meninggalnya petrus pada tahun 65 M.[2] Tentang siapa penulis Injil Markus terdapat perselisihan pendapat. Sebagian mengatakan Markuslah penulisnya sebagian lagi menganggap Petruslah penulisnya.
b.    Injil Matius
Injil Matius ditulis dalam bahasa Arab atau bahasa Suryani di Antioch kira-kira pada tahun 90 M. . Tetapi, kitab yang asli itu telah hilang, kemudian muncul satu kitab dalam bahasa Yunani yang dikatakan bahwa kitab itu terjemahan dari Injil Matius. Penulis Injil Matius menggunakan sekurang-kurang dua dokumen yang hilang itu yakni ‘Q’ dan ‘Umarcus’. Tidak seorangpun pengkaji Beibel yakin bahwa Injil ini merupakan tulisan Matius, murid setia Yesus. Namun jumhur orang Kristen sepakat bahwa Injil Matius ini ditulis oleh Mtius yang meninggal di Ethiopia negeri tempat dia menyerukan agama.
c.    Injil Lukas
Injil Lukas ditulis di suatu tempat di Yunani sekitar tahun 80 untuk memenuhi keinginan “yang mulia” Theophilus, yang barangkali seorang kerjaan tinggi di Kerajaan Romawi. Penulis Injil Lukas sebenarnya bukanlah dari salah seorang sahabat dan murid Yesus, tetapi murid Paulus. Dalam menulis Injil ini Lukas sekurang-kurangnya menggaunakan tiga dokumen yang hilang, dua diantaranya sama dengan duokumen-dokumen yang digunkan oleh penulis Injil Matius dan yang ketiga khusus miliknya sendiri. Lukas ingin menampilkan Injilnya sejalan dengan sudut pandang Paulus, bahkan merasa lebih bebas menggunakan bahan-bahannya daripad yang dilakukan oleh penulis Injil Matius. Dia selalu disebut-sebut dalam risalat-risalat Paulus. Sebagian orang mengatakan bahwa Lukas adalah seorang tabib, sebagian lagi mengatakan bahwa ia adalah seorang tukang gambar.
d.   Injil Yahya
Injil Markus, Matius dan Lukas disebut “Injil-injil Sinoptik” karena ketiga-tiganya disusun berdasarkan dokumen hilang yang sama danbanyak kesamaannya. Sedangkan injil Yahya sangat berbeda dengan Injil-injil ini. ketuhanan dan pra-eksistensi Yesus ditegaskan dalam Injil ini saja, meskipun tidak pernah diumgkapkan oleh Yesus sendiri. Injil Yahya ditulis di dekat kota Ephesus antara tahun-tahun 110-115 oleh penulis tidak dikenal. Tersiar bahwa Injil ini ditulis oleh Yahya, sahabat yang mendapatkan Al-masih. Tetapi tidak ada seorang sarjana bebaspun menganggapnya sebagai karya Yahya bin Zabidi.[3] Banyak pengarang Kristen menegaskan bahwa Injil ini ditulis oleh Yahya yang lain, yang tidak mempunyai hubungan dengan Yahya sahabat Yesus.
Maka dengan demikian, siapakah pengarang Injil itu?
Jawaban pertanyaan ini mudah: karangan filsafat ini adalah jiwa Sekolah Iskandariah. Tekad kepercayaan tiga Ketuhanan adalah tekad Sekolah Iskandariah. Karena itu, Prof. Stadlein berkata: “Sesungguhnya seluruh Injil Yahya adalah karangan seorang mahasiswa Sekolah Iskandariah.[4]
e.    Injil Barnaba
Injil ini dapat dikatakan tali hubungan antara agama Kristen dengan agama Islam, atau merupakan vicious circle antara kedua agama ini. Namun gereja tidak mengakuinya dan tidak memberi penghargaan baginya.
Perbandingan diantara kitab-kitab Injil tersebut akan menunjukkan bahwa para penulis kitab-kitab itu menggunakan dokumen-dokumen yang hilang itu dengan cara yang agak bebas; bahkan mereka tanpa ragu-ragu mengubah beberapa hal yang termuat dalam dokumen-dokumen itu sesuai dengan tujuan mereka sendiri. Injil Markus, Matius, Lukas Dan Yahya, baru diakui sebagai kitab suci setelah dimasukkan ke dalam canon dan dinyatakan sebagai Firman Tuhan menjelang akhir abad ke-2. Sebelum Injil-injil itu dikanosasikan dan diterima sebagai kitab-kitab suci, Injil-injil tidak memiliki makna suci sebagaimana sekarang dan tidak ada seorangpun merasa khawatir untuk mengubah Injil-injil itu bila yang terkandung di dalamnya tidak cocok dengan tujuannya atau tujuan sektenya.
D.  Pokok-pokok Ajaran Nabi Isa as.
Pokok-pokok dasar ajaran Kristen (Nasrani) termasuk dalam “Shahadat 12” sebagaimana berikut:
1.        Aku percaya bahwa bapak Allah di surga menjadikan langit dan bumi;
2.        Aku percaya bahwa Yesus Kristus, putera tunggal bapa Allah sebagai Tuhanku;
3.        Dialah yang dilahirkan Rasul Kudus melalui gadis Maryam;
4.        Dialah yang turun ke dunia untuk disalib sebagai mati pada masa Pontius Pilatus. Kemudian dikubur ke pusat kegelap-gulitaan;
5.        Pada hari yang ke-tiga dia bangkit kembali dari tempat kediaman orang yang telah mati;
6.        Lalu naik ke surga bersemayam di sebelah kanan Allah Sang Bapak Yang Maha Kuasa;
7.        Dari situlah akan kedatangannya kembali mengadili orang yang hidup dan orang yang mati;
8.        Aku percaya pada Ruh Suci;
9.        Aku percaya pada perkumpulan Kristen yang satu, suci lagi luas yaitu himpunan orang-orang suci;
10.    Saya percaya akan diampuninya dosa;
11.    Saya percaya akan dibangkitkannya orang mati;
12.    Saya percaya akan hidup kekal.
a.    Akidah
Dalam perjanjian lama, yang juga merupakan kitab suci agama Yahudi, tentang kehidupan di alam baqa tidak disebutkan dengan jelas. Baru dalam Kitab Perjanjian Baru hal itu diterangkan dengan sebutan “kehidupan yang kekal” atau kerjaan Allah dimana untuk kedua kalinya Tuhan Yesus akan datang ke dunia untuk mengadili orang yang hidup dan orang yang mati.
b.    Ibadah
Ibadah dalam agama Nasrani tidak berbeda dengan agama Yahudi, yaitu bahwa tidak mengenal syarat peribdatan seperti shalat, puasa dan sebagainya. Yang dikerjakan umat Nasrani dalam gerja-gerja sekarang yang kita lihat dewasa ini tidak lain hanyalah semacam doa umum bersama tidak lebih dari itu. Dalam agama Kristen mengenal 2 macam sembahyang, yaitu yang bersifat ma’nawi dan kebaktian. Soal puasa agama Kristen juga mengenalnya, tetapi tidaklah merupakan hal yang diharuskan.
E.   Ajaran Agama Nasrani Setelah Nabi Isa as.
a.    Ketuhanan
Pendeta Dr.A.B.Bruce, D.D. dalam artikelnya tentang Yesus dalam Encyclopedia Biblica menyatakan bahwa dalam Injil St. Lukas, Yesus disebut “The Lord” sampai berkali-kali, Injil St. Matius dan St. Mark yang lebih dahulu menyebutnya sebagai “Yesus”. Ini adalah sebuah fakta yang menunjukkan perubahan bertahap dari kepercayaan ketuhanan-Nya[5].
Nabi Isa putera Maryam, mengajarkan manusia agar mencintai sesamanya. Isa tidak pernah mengaku sebagai anak Tuhan apalagi anak Tuhan. “Yesus mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan”, tetapi Paul dengan rasul John (pengikut Plato) merampas agama Kristen dari konsep keesaan dan keserderhanaannya dengan memperkenalkan Trinitas Plato atau Tritunggal[6].
Doktrin Trinitas yang ditetapkan oleh ummat keristen kira-kira 300 tahun setelah kematian Jesus.[7] Ajaran tentang Trinitas ini disebut misteri (rahasia). Namun ajaran Tritunggal ini merupakan pokok kepercayaan agama Nasrani. Di dalam buku  “Intisari Iman Kristen” halaman 88 bab 35 tentang Tritunggal antara lain dikemukakan:
Di dalam Al-Kitab dan di dalam Iman Rasul dikatakan tentang Allah   Bapa, tentang Yesus Kristus dan tentang Roh Kudus itu sekali tidak berarti bahwa kita percaya kepada tiga Tuhan. Bersama-sama dengan umat Islam,  gereja mengakui bahwa hanya ada satu Tuhan Yang Maha Esa adanya.
Tapi Allah Yang Maha Esa itu memperkenalkan dirinya sebagai Allah di atas kita (Allah Bapa), sebagai Allah beserta kita (yakni di dalam Yesus    Kristus) dan sebagai Allah di dalam kita (yaitu Roh Kudus). Ketiga-tiganya dapat dipisah-pisahkan juga, itulah yang dimaksud dengan istilah Tritunggal.[8]
Para penganut Kristus meyakini ajaran Trinitas, karena mereka melihat Yesus berbeda dengan guru agama lain, Yesus tidaklah pertama-tama mengajarkan mengenai Allah dan Agama, melainkan mengumumkan bahwa dirinya sebagai anak Allah dan juru selamat dunia. Memang benar, ia tidak secara terbuka dan tidak setiap saat mengumumkan diri-Nya adalah Mesias dan Anak Allah. Yesus tidak secara terbuka menyatakan ke-Mesias-an-Nya, karena di benak orang Yahudi terdapat konsep yang salah dengan watak dan tugas Messias, sehingga dia harus berhati-hati. Tetapi penelitian yang cermat atas keempat Injil menyingkapkan bahwa sejak dari awal Yesus mengajarkan bahwa Dia adalah Anak Allah.
Ciri paling khas ajaran Tuhan Yesus ialah pengumuman-Nya bahwa Allah adalah Bapa. Memang, dalam satu-dua ayat di PL, Allah telah dinyatakan sebagai Bapa, tetapi dalam ajaran Yesus ini Allah diperkenalkan lebih sebagai Bapa dari umat-Nya, Israel, ketimbang Bapa dari pribadi orang.Yesus mengajarkan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dalam arti khas : Ia tak pernah menyatakan ke-Bapak-an Allah dalam hubungan terhadap diri-Nya sendiri dengan ke-Bapak-an Allah dalam hubungan terhadap murid-murid-Nya atau terhadap manusia lain pada umumnya. Tidak pernah Yesus berdoa kepada Allah dengan ucapan ‘Ya Bapa kami!’, tetapi selalu langsung ‘Ya Bapa’ (Markus 14:36; Matius 11:25; Lukas 10:21; Yohanes 11:41; 17:1-26 dst.).[9]
Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.Roh Kudus (dalam bahasa Ibrani רוח הקודש Ruah haqodesh) hanya dipercayai oleh umat Kristiani dan adalah Pribadi penolong yang memimpin kita, dalam bentuk Roh (pneuma bhs. Yunani: πνεύμα) yang dijanjikan oleh Yesus sebelum kenaikannya ke surga (tertulis dalam kitab Kisah Para Rasul 1:6-9).
Menurut ajaran Kristiani, seorang Kristen memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Roh tersebut berfungsi sebagai penolong, pemimpin, penghibur, dan teman yang setia. Roh Kudus menuntun umat Kristiani agar hidup sejalan dengan kehendak Tuhan. Roh Kudus juga merupakan penghubung antara umat Kristiani dengan Allah.[10]
b.    Kerasulan
Islam dan Kristen sama-sama mengenal istilah rasul, namun pengertian rasul dalam agama Nasrani berbeda dengan pengertiannya menurut Islam. Menurut Islam, rasul adalah utusan Allah yang mendapat wahyu untuk diajarkan kepada manusia, sedangkan menurut Kristen adalah sahabat-sahabat Yesus.
Para rasul atau pengikut Isa Al-Masih itu ada 12 orang sebagaimana tersebut dalam Injil Matius 10:24, Injil Markus 3:6-9, Injil Lukas 6:14-16 dan kitab Rasul-rasul 1:13. Mereka itu adalah:


  • Simon alias Petrus;
  • Andrias;
  • Yakub bin Zabdi;
  • Yahya bin Zabdi;
  • Philipus;
  • Bartolomeus;
  • Thomas;
  • Matius;
  • Yakub bin Alpius;
  • Tadius;
  • Simon;
  • Yudas Iskariot


.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Agama Kristen bermula dari pengajaran Yesus Kristus sebagai tokoh utama agama ini. Setelah Yesus meninggal agama Kristen disebarkan oleh rasul-rasul (teman-teman). Dalam awal perkembangannya, agama ini mengalami tantangan yang berat, agama Kristen cenderung dianggap sebagai ancaman hingga terus-menerus dikejar dan dianiaya oleh pemerintah Romawi saat itu.
Kitab-kitab Injil itu disusun berdasarkan beberapa dokumen lama yang kini telah hilang. Injil Markus, Matius, Lukas Dan Yahya, baru diakui sebagai kitab suci setelah dimasukkan ke dalam canon dan dinyatakan sebagai Firman Tuhan menjelang akhir abad ke-2. Sebelum Injil-injil itu dikanosasikan dan diterima sebagai kitab-kitab suci, Injil-injil tidak memiliki makna suci sebagaimana sekarang dan tidak ada seorangpun merasa khawatir untuk mengubah Injil-injil itu bila yang terkandung di dalamnya tidak cocok dengan tujuannya atau tujuan sektenya.







DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Drs.H.Abu.1970, Perbandingan Agama.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Samad ,Ufat ‘Azizus. 2000. Islam dan Kristen. Jakarta: PT.Serambi Ilmu Semesta.
Ansari, Muhammad Fazlur Rahman.2000. Islam dan Kristen dalam Dunia Modern. Jakarta: Amzah.




[1] Diambil dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Kekristenan [23 september 2010]  
[2] Ufat ‘Azizus Samad, Islam dan Kristen,PT.Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2000, hal. 4.
[3] Menurut R.H. Charles, Alfred Loisy, Robert Eister dan para sarjana lain, dia dipenggal kepalanya oleh Agrippa I pada tahun 44 [Ibid hal.6.]
[4] Drs. Abu Ahmadi, Perbandingan Agama, Rineka Cipta, Jakarta, 1970, hal 186.
[5]Fakta  yang sangat berarti dalam hubungan ini adalah kekacauan yang diatasi gereja pertama terhadap alam Trinitas. Council of Nice yang diselenggarakan pada tahun 325 memutuskan bahwa Kristus adalah nyata, sama dan abadi dengan Bapak-Nya, Council of Constantinople yang diselenggarakan pada tahun 381, menetapkan bahwa dia juga manusia sejati. Council of Ephesus memeutuskan bahwa dua “alam” itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Council of Chalcedon yang diselenggarakan pada tahun 451 menetapakan bahwa dua “alam” itu walaupun demikian kesempurnaannya berbeda. Constantine II (581) menerima doktrin bahwa di dalam diri Kristus terdapat dua “keinginan” yang harmonis. Heraclitus dengan peraturan tahun  630-nya menetapkan bahwa dalam Kristus ada dua “alam” dengan hanya satu keinginan. Gereja katolik menetapkan bahwa ada dua “keinginan” meskipun keduanya selalu bersamaan. 
[6] Muhammad Fazlur Rahman Ansari, Islam dan Kristen dalam Dunia Modern, PT. Amzah, Jakarta, 2000, hal. 14.
[7] Ufat ‘Azizus Samad, Islam dan Kristen,PT.Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2000, hal. 40.
[8] Drs. Abu Ahmadi, Perbandingan Agama, Rineka Cipta, Jakarta, 1970, hal 192-193.
[10] Diambil dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Allah_Roh_Kudus  [23 september 2010]